Kisah Hero Rafaela: Saudara Kandung Argus
28/07/21
4 Komen
Masa kegelapan akan turun sekali lagi. Pasukan abyss yang kuat
berdatangan, mengancam seluruh penjuru Land of Dawn dengan
kekejamannya yang tak terhentikan. Untuk melindungi dunia ini,
Lord of Light memilih sejumlah gadis suci untuk mengandung bayi para
malaikat. Konon katanya, hanya para wanita lah yang dapat menjadi malaikat
itu. Oleh karena itu, mereka yang dipilih oleh Lord of Light selama
ini hanya dapat melahirkan seorang perempuan.
Argus dan Rafaela adalah saudara kembar yang lahir dari salah satu wanita
pilihan Lord of Light tersebut. Dulu, Ibu mereka dipaksa oleh
Sacrist Monastery of Light untuk meminum air suci atas nama
Lord of Light. Oleh karena itu, dia kemudian mulai mengandung sesosok
malaikat di dalam kuil Lord of Light. Ibu mereka hanyalah seorang
wanita biasa, dia dan kekasihnya saling setia satu sama lain. Namun, di
bawah pengawasan dan bujukan dari para Sacrist, dia tidak dapat
berbuat apa-apa selain menerima "kehormatan" yang dianugerahkan kepadanya
oleh Lord of Light.
Proses mengandung sesosok malaikat adalah proses yang lama dan lambat.
Selama tiga tahun, hatinya semakin berat, tersiksa dengan kesepian karena
cobaan yang begitu lama. Dia merindukan kekasihnya, berharap dapat bersatu
lagi dengannya. Setelah dua tahun berlalu, dia tidak dapat menahannya lagi,
dan kemudian melarikan diri dari kuil untuk bertemu dengan kekasihnya.
Bersama, mereka hidup bahagia lagi. Namun, itu hanya menjadi kebahagiaan
yang singkat.
Tak lama kemudian, para Sacrist berhasil menemukannya. Kekasihnya pun
langsung dibunuh di depan matanya dengan alasan pencemaran keturunan
Lord of Light, dan wanita itu dibawa kembali ke Monastery dengan paksa.
Satu tahun kemudian, wanita itu meninggal saat melahirkan. Hal yang
mengejutkan adalah dia melahirkan anak kembar, dan salah satu bayinya adalah
seorang anak laki - laki. Kedua anak itu adalah Argus dan Rafaela.
Mata bayi Argus sejak lahir terlihat sangat mirip dengan mata kekasih ibunya yang telah meninggal terbunuh. Cledric of Light yang mengetahui situasi ini menyadari bahwa anak laki - laki tersebut terlahir sebagai manusia. Namun luar biasanya, dia ternyata juga memiliki kekuatan para malaikat. Para Sacrist ingin membunuh bayi laki-laki tersebut, namun usaha mereka selalu gagal. Setiap kali mereka mencoba membunuhnya, cahaya yang menyilaukan keluar dari tubuh Rafaela, melindungi saudara laki - lakinya dari segala bahaya.
Hal ini dianggapnya sebagai suatu keajaiban. Mereka akhirnya mengurungkan
segala niat untuk membunuh bayi laki - laki tersebut dan akhirnya kebenaran
tentang Argus pun disembunyikan, karena selama ini malaikat yang lahir hanya
berjenis kelamin perempuan saja, tidak ada satupun yang berjenis kelamin
laki - laki seperti Argus.
Sejak saat itu, Argus dan Rafaela tumbuh bersama, menerima pendidikan dan
pelatihan yang sama. Rafaela bahkan mulai mendapat julukan sebagai sinar
cahaya yang indah; makhluk suci dan tak bernoda. Di mata orang-orang,
Rafaela adalah satu-satunya malaikat sejati mereka. Di sisi lain, Argus
ditempatkan di dalam bayang - bayang, tidak pernah mendapatkan kesempatan
kemuliaan yang pantas diterimanya.
Akan tetapi, keduanya saling menyayangi dan menjadi saudara yang baik.
Walaupun mereka berdua mendapatkan perlakuan yang sangat berbeda, namun
mereka berdua tidak dapat dipisahkan dan saling peduli satu sama lain,
mereka berdua memang memiliki hati yang baik.
Setelah mereka beranjak dewasa, mereka bersumpah untuk menegakkan misi
bersama, yaitu untuk melindungi kedamaian dan menyebarkan pesan dari
Light.
Pujian dan kekaguman pun mulai berdatangan. Namun sayang, pujian - pujian
tersebut hanya ditujukan kepada Rafaela. Walaupun Argus juga sama hebatnya
dengan saudarinya, dan telah berusaha keras seperti Rafaela dalam menegakkan
Light, namun pujian semua orang tetap menuju kepada Rafaela yang
lembut. Walaupun dia telah berjuang untuk Light, Argus menyadari bahwa dia
akan tetap berada di dalam bayang - bayang.
Rafaela sebenarnya tahu semua akan hal ini, dan dia juga sudah beberapa kali
membela saudara laki - lakinya itu, untuk mengubah sikap orang-orang
terhadap Argus, namun dia tidak pernah berhasil. Rafaela tidak mengerti,
mengapa semua orang menganggap Argus seperti malaikat yang terbuang? Tidak
peduli sekeras apapun Argus mencoba, seberapa besar pengorbanannya, namun
perlakuan yang dia dapat tetap sama.
Rafaela yang memiliki jiwa penuh dengan perhatian mulai menyadari perubahan
sikap Argus terhadap manusia. Dalam pandangan Argus, sifat manusia pada
dasarnya adalah jahat, dan egois. Namun, menurut Rafaela, Abyss-lah
yang merupakan akar dari seluruh kegelapan di dalam kehidupan. Dia percaya
bahwa umat manusia sebenarnya bersifat baik, namun hal tersebut hilang
setelah dicemari oleh kedatangan Abyss. Kedua bersaudara itu terus
berdebat mengenai siapa yang paling benar, tidak ada yang ingin mengubah
sudut pandangnya, tidak peduli seberapa keras mereka mencoba untuk membujuk
satu sama lain.
Mereka berdua memiliki perbedaan dalam hal filosofi. Seiring dengan
berjalannya waktu, taktik mereka di dalam pertempuran pun juga ikut berbeda.
Di tengah-tengah pertempuran, Argus terus maju karena ingin memenangkan
pertempuran dengan cepat, yang akhirnya membuat dia jatuh ke dalam perangkap
Abyss. Rafaela lalu memerintahkannya untuk mundur, namun Argus
mengabaikannya dan malah masuk ke dalam sarang Abyss yang lebih
dalam.
Walaupun pada akhirnya Argus berhasil kembali dari markas lawan, namun ia
kini membawa sebuah Demonic Blade di tangannya, sebuah pedang panjang
yang entah asalnya darimana, sebuah senjata yang memancarkan aura jahat,
terdapat juga kabur hitam yang selalu mengelilingi Argus sejak dia memakai
pedang itu. Rafaela tahu bahwa hal ini tidak bisa dibiarkan, namun setiap
dia ingin membebaskan aura jahat dari tubuhnya, Argus malah mengamuk dan
membunuh pasukan yang ada di sekitar Rafaela. Beberapa hari kemudian Argus
telah dikabarkan menghilang, menyelinap keluar dari
Monastery of Light.
Sejak saat itu, Rafaela tidak pernah berhenti mencari berita tentang
keberadaan Argus. Perilaku Argus tersebut tidak mengejutkan bagi
Monastery of Light. Sebaliknya, mereka menegaskan bahwa mereka telah
lama menganggap Argus sebagai jiwa yang rusak dan hal itu tak dapat
terhindarkan. Kata - kata mereka itu sontak langsung mengguncang Rafaela,
dan untuk pertama kali seumur hidupnya, keyakinannya juga ikut terguncang.
Rafaela kemudian langsung menghukum mereka dengan berat dan meninggalkan
Monastery of Light
untuk mencari saudaranya yang hilang.
Beberapa tahun berlalu, Rafaela akhirnya bertemu kembali dengan Argus di Barren Lands. Namun, yang mengejutkan bagi Rafaela adalah Argus yang selama ini dia kenal kini telah hilang. Aura keemasan yang memenuhi dirinya, sayapnya yang hitam bercahaya, tidak terlihat lagi, dan di tempat mereka berada tersebut yang ada hanyalah aura yang penuh dengan kekejaman dengan sayap kegelapan yang berwarna hitam pekat.
Tidak ada jalan untuk kembali... Rafaela ingin mengangkat tongkatnya dan
mengakhiri ini semua, karena ini merupakan salah satu tugasnya. Namun,
kenangan - kenangan masa lalu muncul satu demi satu di dalam pikirannya, dan
dia tidak mampu memkasa dirinya untuk melakukan hal tersebut. Argus hanya
dapat menatap saudarinya itu, diam mematung, sebelum akhirnya dia pergi
dalam kegelapan.
Sejak saat itu, Argus makin jatuh ke dalam Abyss. Terus - menerus
dilanda oleh penderitaan, dan terus tenggelam semakin dalam. Seiring
berjalannya waktu, Rafaela tumbuh menjadi wanita seperti yang terlihat
sekarang ini, seorang malaikat yang dikagumi oleh semua orang, penyelamat
dari bencana kiamat, dan merupakan perwujudan dari Light. Meskipun
demikian, dia tidak pernah mampu untuk menghadapai sosok kegelapan yang
paling dekat dengan dirinya, yaitu Argus.
Waktu terus berlalu, dan tidak dapat kembali. Tidak peduli manusia atau
malaikat sekaipun, tidak ada yang dapat mengembalikan waktu.
~Tamat.~
KATA - KATA RAFAELA
There's nowhere for the evil to hide
Tidak ada tempat untuk kejahatan bersembunyi
Wherever I go, pain flees
Kemanapun aku pergi, rasa sakit akan segera sembuh
Do not gaze into the darkness, it stains your soul
Jangan melihat ke kegelapan, itu dapat mengotori jiwamu
We stand with the innocent
Kita berada di pihak yang tidak bersalah
No one can turn back time, not even angels
Tidak ada yang dapat mengembalikan waktu, bahkan malaikat sekalipun
Even your own eyes can deceive you sometimes
bahkan matamu sendiri terkadang bisa menipumu
May the light guide your soul
Semoga cahaya membimbing jiwamu
The light is the only thing you cannot shadow
Cahaya adalah satu satunya yang tidak bisa bayangan
Losing make me cherish what I have
kehilangan membuatku menghargai apa yang aku miliki
Our fate flows like rivers crossed
Takdir kita mengalir bagaikan sungai yang melintas
Live the moment... Make it count
Nikmatilah hidupmu... Buat itu berarti
May the light forever shine upon the Land of Dawn
Semoga cahaya selamanya menyinari Land of Dawn
You are your own master
Penguasamu terletak pada dirimu sendiri
Everyone regrets, so do I
Semuanya menyesal, begitu pula aku
Skill 2
Healing for everyone!
Penyembuhan untuk semuanya!
Healing prays for you!
Doa kesembuhan untukmu!
Ultimate
In the name of the light
Atas nama cahaya
We are the light ringers
Kami adalah pembawa cahaya
Death
The light never goes out
Cahaya tidak akan pernah padam
Argus, forgive me
Argus, maafkan aku
***
Itulah pembahasan saya terkait kisah hero Rafaela. Apabila ada dari
kalian yang menginginkan pembahasan kisah
hero Mobile Legends lainnya, silahkan tulis saja di kolom komentar.
Jangan lupa untuk selalu kunjungi
teh90blog.com, karena
blog ini akan terus memberikan info yang menarik terkait
game
Mobile Legends.
Terima kasih.
Moonton bikin storyline nya ga ngotak njir. Cewe dipaksa hamil, hamilnya kerana minum air suci. Mana lama banget dibikin hamil sampe 3 tahun, kembar lagi. Gimana gede perut nya tuh? Wajar aja bisa mati waktu melahirkan. Yang bikin story nya aneh sekali, kebanyakan nonton movie horror yah? Atau ada fetish ibu hamil?
BalasHapusItu para biarawan nya juga jahat banget. Biarawan menyembah Lord of Light tapi memperlakukan orang sebegitu.
HapusAwokwokwok emang begitu ceritanya bang, mungkin aja Moonton ngadaptasi dari legenda atau apa gitu saya juga kurang tahu.
HapusRafaela: "Tidak ada yang dapat mengembalikan waktu, bahkan malaikat sekalipun"
BalasHapusNathan: Are you challenging me??