Kisah Hero Gloo: Monster Menyeramkan dari Shadow Swamp
20/04/21
0 Komen
Selama perang besar yang berlangsung di Barren Lands, Resimen kedua dari Moniyan Empire seluruhnya dimusnahkan. Semua anggotanya telah meninggal tertelan ganasnya pasukan Abyss yang menyerang dari berbagai arah, namun di antara mayat yang berserakan itu, seorang prajurit Moniyan berhasil bertahan, terbangun di tempat yang berlumuran darah, sempat terbesit dalam benaknya bahwa tempat ini adalah neraka, yang akan menjadi tempat penebusan dosa dosanya yang sudah tak terhitung jumlahnya.
Tak lama kemudian pria itu mulai berjalan, sadar bahwa hanya dirinya lah
yang berhasil selamat, dia akhirnya bertekad untuk kembali ke kampung
halamannya, menemui keluarganya yang mungkin tak percaya bahwa dia bisa
selamat dari perang besar itu.
Awan gelap selalu menyelimuti perjalanannya. Tanpa matahari, bulan dan
bintang yang bisa menjadi pemandu jalan, pria itu akhirnya tersesat sampai
ke Shadow Swamp.
Tanah dan air yang ditemukan di dalam hutan Shadow Swamp telah
dirusak oleh Abyss, meninggalkan kebusukan dan kelembapan di tempat
itu. Kelaparan dan kelelahan pria itu, bersama dengan hutan tak berujung
yang mengelilinginya, menjerumuskannya ke dalam kegelapan dan keputusasaan.
Ketika dia akan pingsan, sebuah perasaan yang aneh menariknya kembali ke
dalam kesadaran, sensasi lengket menyebar di punggungnya, dan kemudian dia
kehilangan semua kendali atas anggota tubuhnya yang berjalan liar dengan
sendirinya.
Dia akan menggambarkan momen ini dalam catatannya sebagai perasaan seperti
dia hanyalah sebuah boneka kayu, yang biasa dimainkan oleh anak-anak
Moniyan. Dia dimanipulasi oleh suatu kekalahan tak terlihat, dengan gesit
melesat menembus hutan dengan kecepatan yang luar biasa.
Pria itu akan kehilangan kesadaran ketika tubuh yang tidak lagi dia
kendalikan berhenti. Menyadari dirinya hanya sendirian di tempat itu, dia
mulai mengamati dengan mata lebar apa yang terbentang di hadapannya.
Di sana dia melihat reruntuhan kuil besar yang dipenuhi semak belukar, lapuk
oleh angin dan embun beku namun masih megah dan mengesankan. Reruntuhan kuil
kuno ini sangat menonjol di antara lingkungan Shadow Swamp di
sekelilingnya.
Sensasi aneh yang mengalir di punggungnya memudar saat dia berhenti, namun
pada saat itulah dia melihat sesuatu yang kecil mulai melompat ke
semak-semak terdekat, tampaknya bersembunyi.
Mungkinkah makhluk itu ada di balik semua ini? Prajurit itu bertekad untuk
mengungkapnya, dan terus maju ke arah yang diambil sosok itu. Dari
tumbuh-tumbuhan di sana muncul suara gemerisik yang keras, dan sepertinya
ada semacam pergulatan hebat yang terjadi di dalamnya.
Saat prajurit itu menghampirinya dengan diam-diam, mengulurkan tangan untuk
menyingkirkan sebuah cabang, muncul di depannya sesosok makhluk kecil
seukuran batu bara, dia bersiap untuk menangkapnya dan melihatnya lebih
dekat, namun sebelum dia dapat bergerak, makhluk lainnya yang tak terhitung
jumlahnya telah muncul dari sekitarnya.
Mereka berkumpul bersama secara teratur dan dalam waktu kurang dari sepuluh
detik makhluk yang tidak lebih besar dari sebongkah batu bata itu telah
berubah menjadi monster yang besar dan kuat. Hal itu sontak membuat hati
prajurit Moniyan yang malang itu menciut dan dia langsung pingsan. Ketika
mulai siuman, ternyata kini dia telah berpindah tempat ke perbatasan
Moniyan, yang mana hal tersebut langsung membuatnya melompat kegirangan.
Saat itu juga, dia langsung berlari ke arah gerbang depan Moniyan dengan
segenap tenaganya yang masih tersisa.
Sesampainya di Moniyan, dia menceritakan kisah ini kepada orang-orang di sekitarnya. Warga Moniyan sangat menghormati veteran ini, namun menganggap ceritanya hanya sebagai halusinasi seorang pria yang tersiksa oleh kelelahan ketika lolos dari ancaman kematian.
Lagipula, bahkan para sarjana paling terpelajar di Moniyan belum pernah
mendengar makhluk seperti itu. Tidak banyak yang dapat dilakukan prajurit
itu selain menuliskan pengalamannya di atas kertas, bahwa bukti yang akan
ditemukan di kemudian hari mungkin dapat membuktikan kewarasannya.
Ternyata, dia tidak perlu menunggu cukup lama. Setelah catatannya
dipublikasikan, ternyata makhluk yang pernah dia temui itu memiliki
kecocokan dengan apa yang ada dalam catatan Elf "Azrya". Hal itu
diungkapkan oleh seorang murid dari Academy of Magic, yang
selanjutnya dipertanyakannya kepada Eudora selaku Dekan
Ulturia School.
Eudora, setelah melihat sekilas tulisan prajurit itu menegaskan bahwa mereka
memang menggambarkan sebuah pertemuan dengan Gloo.
Setelah mendengarnya dari Eudora, umat manusia menjadi sadar akan Gloo,
makhluk aneh dengan cara hidup yang aneh. Melalui sekresi misterius, Gloo
ini dapat menempel dalam tubuh makhluk lain dan mengendalikan pikirannya.
Terlebih lagi, lapisan luar mereka yang seperti gel ini bertindak sebagai
kesadaran organ yang memungkinkan jaringan saraf unik berfungsi di antara
individu "Goo" yang kemudian membentuk "Gloo" yang berwujud monster besar.
Dari makhluk-makhluk ini, beberapa akan memegang peran yang lebih tinggi
dalam jaringan tersebut, memerintah yang lainnya ketika mereka bergabung
menjadi satu bentuk. Melalui penggabungan dalam jumlah yang berbeda, mereka
dapat mengendalikan ukuran dan bentuknya sesuai keinginan mereka.
Para Goo ternyata adalah makhluk yang cerdas dan murni, bangga dengan "kebijaksanaan kelompok" yang mereka miliki, yang sebagian besar digunakan untuk menjahili Elf
tetangga mereka.
Ketika Eudora mendengar tentang petualangan aneh prajurit Moniyan, dia
menyadari apa yang telah terjadi: Sekelompok Goo pasti telah berjalan
terlalu jauh, dan mereka mengaitkannya sebagai organisme yang lebih besar
untuk menumpang pulang ke rumah.
Sejak kelahirannya, Goo tidak pernah keluar dari Azrya, melainkan menjaga hutan dan kuil tua yang misterius. Mereka tidak pernah memulai pertempuran apapun, paling banyak dalam bentuk binatang buas yang menakutkan untuk menakuti orang luar yang masuk ke wilayah mereka secara tidak sengaja. Bahkan para Elf yang tinggal tidak jauh dari mereka tidak mengetahui banyak tentang jenis mereka.
Mungkin kecerdasan terbesar Goo dapat dilihat dari mereka yang tinggal di
dalam hamparan hutan yang dalam, hidup dalam harmoni yang damai dengan
seluruh dunia.
Namun, Abyss mengubah segalanya.
Berlindung di kuil kuno, para Goo berusaha untuk mempertahankan rasionalitas
dan keyakinan mereka, untuk menghindari menjadi seperti para Dark Elf
di dekatnya yang telah jatuh ke dalam jebakan Abyss. Tetapi kerusakan
yang dalam dan kelam telah menyebar ke dalam diri mereka dan hutan rumah
mereka saat Abyss mengerahkan kekuatannya.
Eudora sama sekali tidak menyadari kesulitan para Goo. Di akhir tulisan
prajurit Moniyan tersebut, dia meninggalkan beberapa kalimat:
"Abyss adalah bencana. Abyss menyerang di antara faksi dan menimbulkan
perpecahan, serta hanya menumbuhkan kebencian. Tapi mungkin, mungkin saja,
ini adalah kesempatan bagi setiap jiwa di seluruh negeri ini untuk
berkumpul sekali lagi, untuk berdiri sebagai satu kesatuan."
Ketika nasib semua orang saling terkait, kemanakah Gloo yang lembut akan
pergi selanjutnya?
Amanat
Dari kisah Gloo diatas, kita dapat belajar bahwa seseorang harus berjuang
sekuat tenaga untuk melindungi apa yang penting bagi dirinya. Walaupun Gloo
sebenarnya merupakan makhluk yang kecil dan lembut, tetapi terkadang dia
dapat langsung berubah menjadi monster yang kuat dan menyeramkan demi
menjaga kuilnya dari pengaruh jahat Abyss.
Kata - Kata Gloo
You are first in the kluster
Kamu adalah yang pertama di kluster
We are Gloo... "We are an enigma"
Kami adalah Gloo... "Kami adalah teka-teki"
Many hands make light work
Banyak tangan membuat pekerjaan menjadi ringan
For better of for worse... "We are in this together"
Untuk yang terbaik maupun yang terburuk... "Kami akan menghadapinya
bersama-sama"
The Abyss changed everything
Para Iblis mengubah segalanya
If you like weirdos... "We are actually cute!"
Jika kamu menyukai orang yang aneh... "Kami sebenarnya lucu!"
Pull it together... "Sir yes sir!"
Tarik bersama... "Baik pak!"
Grup Efforts... "Wisdom of the crowd!"
Usaha sebuah grup... "Kebijaksaan banyak orang!"
It's not me... "It's us!"
Ini bukan saya... "Ini adalah kami!"
Onward!... "Where to?"
Maju!... "Kemana?"
There's plenty of us
Kami ada banyak
Where are the rest of us?... "We are here!"
Dimana yang lain?... "Kami disini!"
The best spot to hide a leaf... "Is the forest!"
Tempat terbaik untuk menyembunyikan daun... "Adalah hutan!"
Ultimate:
Now, we are Gloo
Sekarang, kami adalah Gloo
Death:
"Who to blame?
Siapa yang harus disalahkan?
***
Oke, mungkin itu saja pembahasan kali ini terkait kisah hero Gloo.
Jika ada tambahan dari kalian selaku pembaca silahkan tulis saja di kolom
komentar.
Simak kisah hero Mobile Legends lainnya hanya di
teh90blog.com.
Terima kasih.
0 Response to "Kisah Hero Gloo: Monster Menyeramkan dari Shadow Swamp"
Posting Komentar
*Berkomentarlah sesuai dengan isi postingan