Ulas alur dan Review Film Assassin Creed (2016)
15/03/21
0 Komen
Setelah kemarin saya telah membahas tentang film horror, sekarang mari kita beralih ke film action adventure. Seperti yang telah tertulis di judul, film yang akan saya bahas kali ini adalah Assassin Creed yang rilis pada 2016 lalu.
Film Assassin Creed merupakan film action yang diangkat dari serial
game dengan tajuk yang sama, menceritakan tentang organisasi pembunuh
bernama Assassin yang melindungi Apel Eden dari tangan Templar. Film ini
disutradarai oleh Justin Kurzel dan dibintangi oleh aktor seperti Michael
Fassbender, Marion Cotillard, Jeremy Irons, Brendan Gleeson dan Michael K.
Williams.
Dikarenakan postingan ini menyajikan alur cerita film. Maka dari itu, saya
mau mengingatkan kalian bahwa postingan ini berisi SPOILER. Bagi
kalian yang tidak mau terkena SPOILER, silahkan langsung saja
scroll ke bawah sampai ke bagian Review Film.
Alur Cerita
Cerita bermula di tahun 1492, tepatnya di wilayah Andalusia, Spanyol. Saat
itu, terdapat perseteruan antara anggota Templar dengan Assassin yang saling
memperebutkan Apel Eden yang konon berisi benih dosa pertama dari umat
manusia, serta kunci kebebasan bagi siapapun yang dapat memecahkan kodenya.
Assassin bertugas melindungi apel Eden dari Templar, karena seluruh masa
depan Assassin dipertaruhkan dalam apel tersebut.
Di masa itu, Aguilar merupakan salah satu anggota Assassin yang bertugas
melindungi Apel Eden. Di suatu tempat yang terpencil, dia mengorbankan jari
manisnya sebagai sumpah setia sebagai anggota Assassin. Aguilar secara resmi
dilantik dan menerima tugasnya sebagai Assassin untuk melindungi Apel Eden
dari kekuasan Templar.
Scene lalu berpindah ke tahun 1989, tepatnya di Baja California,
Meksiko. Saat itu, terdapat seorang anak bernama Cal yang harus melihat
ibunya tewas terbunuh oleh ayahnya sendiri menggunakan pedang yang sama
persis seperti pedang yang dimiliki oleh Aguilar di awal scene tadi.
"Darahmu bukan milikmu, Cal. Mereka telah menemukan kita." Ucap ayah
Cal dengan tatapan dinginnya.
Sesaat setelah itu, terdengar suara dari beberapa mobil Jeep yang
mulai mengerubungi rumah Cal. Ayahnya pun langsung memerintahkannya untuk
pergi dan hidup dalam bayangan.
Cal pun sontak berlari ke luar rumahnya, entah menuju kemana arahnya, yang
pasti dia pergi menjauh dari rumahnya saat itu.
Scene kemudian berganti lagi ke 30 tahun setelahnya, Cal terlihat
telah mendekam di penjara dan siap untuk dihukum mati akibat tindakan
pembunuhan. Hukuman berupa suntik mati telah berada di depan mata Cal. Satu
persatu obat mulai disuntikkan ke tubuh Cal hingga perlahan kesadarannya pun
mulai hilang.
Cal pun akhirnya dinyatakan tewas, namun ternyata dia kembali tersadar di
ruangan khusus dengan seorang ilmuwan duduk di sampingnya, ilmuwan itu
bernama Dr. Sofia Rikkin yang kemudian mengatakan bahwa Cal masih hidup dan
selamat dari eksekusinya kemarin.
Dr. Sofia menjelaskan bahwa dia membutuhkan bantuan dari Cal, dan Cal
juga membutuhkan bantuan darinya. Dengan keadaannya yang masih setengah
sadar, Cal mulai berjalan merangkak menuju ke tempat dimana dia dapat
melihat dunia luar. Sekilas tampak bahwa dia sedang berada di sebuah
fasilitas khusus yang masih belum dia ketahui jawabannya.
Cal berjalan terhuyung - huyung sampai akhirnya berdiri tepat di jendela fasilitas
itu. Sempat terpikir dalam benaknya bahwa dia akan loncat dari tempat itu
dan mengakhiri hidupnya sekali lagi, namun Dr Sofia mencegahnya dan
memberikan penjelasan bahwa dia saat ini berada di dalam tempat rehabilitasi
bernama Yayasan Abstergo di Madrid. Dr Sofia juga mengatakan bahwa
Cal disitu bukanlah seorang tahanan, dan dia menjanjikan memberikan Cal
hidup bebas jika tujuannya telah tercapai.
Tujuan Dr Sofia ternyata adalah menemukan lokasi Apel Eden yang telah hilang
tanpa jejak setelah Aguilar berhasil mengamankannya. Alasannya membutuhkan
Cal adalah karena dia merupakan keturunan langsung dari Aguilar yang
nantinya dapat menuntunnya ke lokasi Apel Eden dengan menggunakan alat
bernama Animus.
Animus ini digambarkan sebagai alat yang memproyeksikan ingatan leluhur
seseorang lewat proyeksi otak yang memiliki DNA yang sama. Dengan bantuan
senjata peninggalan Aguilar, Dr. Sofia dapat mencocokkan DNA dari Aguilar
dengan DNA dari Cal dan kemudian memproyeksikan ingatan Aguilar pada zaman
dahulu lewat Animus tersebut.
Animus yang digunakan untuk memproyeksikan ingatan Aguilar |
Sekilas, alat itu tampak seperti game virtual reality dimana Cal akan merasakan kembali masa perang pada tahun 1492 saat Aguilar sedang berperang dengan anggota Templar untuk melindungi putra dari Muhammad Saleh yang akan dibunuh oleh para anggota Templar.
Cal secara otomatis memperagakan gerakan dan perkataan yang dilakukan oleh
Aguilar di masa itu. Kesadarannya kini terbagi dengan Aguilar, dan segala
hal yang dia lihat adalah keadaan yang terjadi pada tahun 1492. Di scene
itu, kita akan disuguhi pembunuhan khas Assassin yang suka menyerang secara
diam diam seperti layaknya dalam video game.
Setelah Animus dimatikan, Cal mulai berhalusinasi seakan Aguilar
membuntutinya kemanapun dia pergi. Cal ternyata juga langsung fasih
menggunakan gerakan seperti yang dilakukan oleh Aguilar, mulai dari bela
diri dengan tangan kosong, menggunakan pedang, dia bahkan sampai bisa
mengalahkan beberapa penjaga di kamarnya.
Dr Sofia pun menjelaskan bahwa itu hanyalah halusinasi saja. Cal mungkin
mengalami halusinasi yang parah karena ingatannya baru saja disatukan dengan
ingatan leluhurnya, Aguilar. Jadi, menurutnya berhalusinasi merupakan hal
yang wajar terjadi pada Cal.
Walaupun begitu, Cal merasa aneh pada dirinya. Sosok Aguilar seakan
mengawasi apapun yang dia lakukan saat ini. Halusinasinya itupun semakin
bertambah parah setiap harinya sampai pada akhirnya Cal mulai merasa
gila.
Dr Sofia mulai mendapatkan tekanan dari ayahnya bahwa Cal harus melakukan
tes Animus lagi. Pihak Templar mulai memaksakan kehendaknya Apel Eden harus
ditemukan dalam waktu dekat. Namun, ternyata hal tersebut belum disetujui
oleh Dr Sofia, dia menganggap bahwa Cal harus sehat terlebih dahulu sebelum
melakukan tes itu lagi.
Saat sedang makan di kantin, Cal mulai didekati oleh seseorang bernama
Mousa, dia mengatakan bahwa Cal akan membawa mereka menuju Apel, dan jika
itu benar terjadi maka tujuan Assassin akan musnah. Mousa seakan mengetahui
apa yang dirasakan oleh Cal, dia sepertinya juga menjadi bahan projek
percobaan itu karena saat memperkenalkan dirinya, Musa mengatakan bahwa ia
adalah ahli racun Voodo yang sudah mati 200 tahun yang lalu. Mungkin
dia bernasib sama seperti Cal yang harus merasakan menjadi Aguilar di masa
500 tahun yg lalu.
Bertemunya Cal dan Mousa di kantin |
Hari berikutnya, tes itu akhirnya mulai dilanjutkan kembali, Cal akhirnya dipaksa untuk masuk ke Animus karena waktunya telah mepet. Dr Sofia memperingatkan bahwa jika kondisi Cal mulai menurun, maka proyek itu harus dihentikan terlebih dahulu, apapun yang terjadi, karena dia tidak mau Cal harus mati karena projek Animus tersebut.
Cal kali ini memasuki Animus dengan terpaksa, Dr Sofia telah menyadari hal
itu akan berdampak buruk bagi Cal, namun ia tidak dapat melakukan apapun
untuk menentang kehendak ayahnya.
Mesin pun mulai dihidupkan kembali dan disitu mulai diperlihatkan bahwa
ternyata Aguilar bersama para Assassin lainnya telah tertangkap oleh
Templar. Mereka rencananya mau dieksekusi dengan cara dibakar hidup hidup di
depan raja dan ratu sebagai bukti bahwa mereka adalah pendosa yang
menghalangi mereka meraih tujuannya.
Tiang pun sudah disiapkan, lengkap dengan kayu bakar dibawahnya, rantai yang
besar memborgol tangan dan kaki Aguilar untuk mencegahnya kabur. Namun, saat
detik - detik terakhir api mulai membakar dirinya, Aguilar ternyata mampu
melepaskan diri dari borgol itu lalu kemudian melarikan diri bersama dengan
salah seorang rekan wanitanya yang juga Assassin.
Dalam scene selanjutnya, kita akan disuguhkan pelarian Assassin yang
dipenuhi dengan teknik parkournya, sampai akhirnya adegan diakhiri dengan
loncatan khas Assassin dari atas gedung.
(Buat yang udah pernah main Assassin pasti tau lah scene nya kayak
gimana).
Nampaknya, akibat dari keterpaksaan Cal masuk ke Animus, dia harus mengalami
kejang - kejang parah hingga akhirnya projek itu harus dihentikan untuk
sementara waktu. Cal harus dirawat di ruangan khusus karena kondisinya makin
kritis. Saat perawatannya masih berlangsung, Dr Sofia menjelaskan bahwa jika
Cal melakukan hal yang sama lagi, memaksakan dirinya untuk masuk ke Animus,
maka dia akan gila secara sepenuhnya dan tidak lagi hidup normal. Dr Sofia
juga menunjukkan ruangan dimana disitu berisi orang2 yang melakukan Animus
dengan terpaksa, mereka kebanyakan sudah kehilangan akalnya, dan bertingkah
layaknya orang sakit jiwa.
Ternyata, dari kumpulan orang tersebut terdapat Ayah Cal yang selama ini
juga menjadi bahan uji coba proyek mereka. Setelah 30 tahun lamanya, Cal
akhirnya dapat bertemu lagi dengan Ayahnya dan langsung berniat untuk
membunuhnya untuk membalas dendam Ibunya yang mati oleh tangan ayahnya
sendiri. Emosi Cal sudah memuncak, sebilah pedang Assassin telah bersiap
menghunus leher ayahnya, dan ternyata Ayahnya memang telah memperkirakan ini
akan terjadi.
Ayah Cal lalu menjelaskan mengapa dia harus membunuh Ibu Cal pada 30 tahun
lalu, Ibu Cal ternyata telah mengetahui projek ini dan dia memilih untuk
mati daripada digunakan sebagai bahan uji coba Animus oleh pihak Templar.
Dia juga menjelaskan bahwa yang memiliki darah Aguilar adalah Ibunya Cal,
dan otomatis sekarang darah itu menurun kepada Cal, karena ibunya merupakan
keturunan langsung dari Aguilar.
Oleh karena itu, mengapa ayah Cal tidak dapat menyukseskan proyek animus
karena dia bukan keturunan langsung dari Aguilar. Sekarang, hanya Cal lah
yang memegang takdir Assassin, apakah ia mampu melindungi Apel Eden atau ia
akan terus menuruti keinginan Dr Sofia untuk mengetahui lokasi Apel Eden.
Semua beban itu ada di Cal sekarang.
Setelah berdebat dengan Ayahnya, kini Cal langsung secara sukarela mau masuk
ke Animus lagi. Dia seakan muak dengan semuanya dan memutuskan untuk
membantu Dr sofia mencari Apel Eden.
Animus kun kembali dihidupkan, kali ini Cal benar-benar menyatu dengan
Aguilar dan sepertinya projek berjalan dengan lancar.
Scene kemudian berpindah ke Aguilar yang sedang mengincar pihak Templar yang
memaksa Sultan Muhammad untuk menukar Apel Eden dengan pembebasan anaknya.
Sultan Muhammad menyetujuinya, namun sesaat setelah apel itu berada di tangan
Templar, Aguilar dan rekannya muncul dari atas untuk menyergap mereka.
Terjadilah pertempuran yang sengit antara Aguilar dengan Templar yang akhirnya
berujung pada kematian rekan Aguilar satu - satunya. Seketika itu juga,
Aguilar langsung membabi buta dan menghancurkan musuhnya, namun karena
musuhnya terlalu banyak, dia harus pergi menyelamatkan diri.
Setelah berhasil menyelamatkan diri, Aguilar nampak memberikan Apel Eden
tersebut kepada seseorang, menyuruhnya untuk bersumpah melindungi Apel
tersebut sampai maut memanggilnya. Orang yang ditemui Aguilar tersebut
ternyata adalah Cristopher Columbus dan sekarang Dr Sofia tahu bahwa Apel
Eden berada di dalam makam Christopher Columbus.
Dia dan ayahnya pun segera berangkat, meninggalkan Cal yang masih tersambung
dengan Animus di tempat itu. Sementara itu, Mousa dan beberapa orang yang
lain mulai membuat kekacauan, sebab Cal harus segera disadarkan dan harus
mengambil kembali Apel Eden yang kini lokasinya telah diketahui oleh
Templar.
Cal mulai mendapatkan penglihatan dimana dia melihat beberapa leluhur
Assassin mulai mengerubunginya. Disitu juga dia kemudian dilantik menjadi
assassin dan akhirnya menyadari bahwa ia harus merebut kembali Apel Eden
demi kelangsungan hidup Assassin.
Scene berpindah ke Balai Utama Templar, yang letaknya di kota London. Di
tempat itu Dr Rikkin, yang merupakan ayah dari Dr Sofia rencananya akan
melakukan pidato dan menyelesaikan tugas dari Templar untuk mengungkap kode
dari Apel Eden. Namun, tanpa dia sadari ternyata Cal dan teman-temannya
telah berhasil menyusup ke dalam tempat itu dan berencana untuk merebut Apel
Eden.
Dr. Rikkin yang berusaha untuk memecahkan isi Apel Eden |
Dengan pakaian khas Assassin, Cal mulai melakukan pergerakannya saat Dr Rikkin mulai memulai pidatonya, langkah demi langkah ia lakukan dengan sangat hati-hati sampai pada akhirnya dia berhasil menebas leher Dr Rikkin dan merebut Apel Eden dari tangannya.
Semua orang yang berada di ruangan itu pun langsung panik, mereka
berhamburan lari ke luar ruangan dan keadaan itu dimanfaatkan oleh Cal untuk
melarikan diri.
Scene kemudian ditutup dengan Cal dan teman temannya yang berada di atas
gedung, memegang Apel Eden sambil mengamati keadaan kota London dari atas
gedung itu. Dan akhirnya film pun selesai.
Review Film Assassin Creed
Film ini katanya mengadaptasi langsung dari serial
game Assassin Creed yang telah berulang kali meraih kesuksesan di
pasarnya. Namun, saat diadaptasi menjadi film kok kesannya ada yg kurang
ya...
Scene film ini diawali dengan banyaknya time travel. Yang
pertama dari tahun 1492, saat Aguilar baru dilantik menjadi Assassin, lalu
berpindah ke tahun 1989 Dimana Cal yang masih kecil melihat ibunya terbunuh,
lalu pindah lagi ke 30 tahun setelahnya saat Cal akan dieksekusi mati.
Yang saya sayangkan adalah di bagian Cal saat dia masih kecil. Selama kurang
lebih 10 menit berlangsung kita hanya disuguhkan momen dimana Cal bersepeda
lalu melihat Ibunya telah mati terbunuh oleh Ayahnya. Mobil yang mengepung
rumah Cal pun tidak diberitau darimana dan apa tujuannya.
Menurutku scene itu terlalu nanggung. Kenapa scene itu tidak
dibuat flashback aja saat Cal bertemu dengan ayahnya di dalam
laboratorium itu. Nah, saat dia berdebat ama ayahnya barulah taruh
scene flashback dimana dulu ibunya terbunuh oleh Ayahnya. Kukira
dengan begitu alur cerita di awal film lebih tertata rapi.
Terlalu banyak time travel di awal film akan membuat bingung
penonton, walaupun mungkin efeknya nggak begitu besar.
Hal lain yang menurut saya sangat disayangkan dalam film ini adalah pada
bagian teman teman Cal. Selama film berlangsung, kita hanya diberitahu salah
satu orang saja yang bernama Mousa, yang ternyata menjadi bahan percobaan
Animus sama layaknya Cal. Padahal, saat konflik mulai memuncak, terdapat
beberapa orang lainnya yang membantu Cal. Nah, orang - orang tersebut tidak
diberitahu latar belakangnya. Bahkan, Cal pun belum mengenal mereka.
Lalu, apa akibatnya? Saat bertarung, kita sebagai penonton tidak memiliki
empati jika ada salah orang tersebut mati. Ya mau berempati gimana kalau
sepanjang film nggak dijelasin mereka perannya jadi apa. Jadi kalau mereka
mati pun ya yaudah, kayak nggak ada efeknya ke film gitu lho...
Namun, dibalik kekurangannya itu, film Assassin Creed ini sudah menyajikan
alur cerita yang cukup menarik. Apalagi saat scene Aguilar melarikan
diri dari kejaran Templar, teknik parkour yang ditampilkan dalam film
ini sangat detail dan mungkin itulah nilai plus yang dapat saya nikmati.
Termasuk adegan lompat dari atas gedung, the best dah pokoknya.
Assassin Creed juga telah berhasil menghidupkan karakter Aguilar yang
merupakan penjaga Apel Eden. Walaupun penampilan Aguilar tidak terlalu lama,
namun scene Aguilar lah yang sangat ditunggu oleh penonton.
Untuk aktornya sendiri, tidak usah diragukan lagi karena film ini dibintangi
oleh Michael Fassbender yang telah sukses membintangi film seperti X-Men:
First Class, Alien Covenant, dan Prometheus.
Pada intinya, film Assassin Creed ini memang lebih mengutamakan
timeline dan action daripada karakter tiap tokohnya.
Mungkin sutradaranya ingin membuat kita menikmati alur ceritanya daripada
jatuh ke dalam emosi tiap tokoh yg ditampilkan.
Overall, ini film recommended banget buat kalian yang suka
genre action, ataupun kalian yang suka main
game Assassin Creed.
Untuk nilai dari saya pribadi, dari skala 1 - 10 saya akan memberi nilai 7
karena film ini memiliki nilai plus dari segi aktingnya, dan beberapa teknik
bela diri dan parkour yang mengadaptasi dari game aslinya. Terkhusus
juga karena ada burung Elang itu yang otomatis mengingatkan penontonnya ke
game Assassin Creed.
Penutup
Mungkin itu saja isi dari postingan ini. Buat kalian yang punya kritik
maupun saran silahkan tulis saja di kolom komentar di bawah.
Jangan lupa kunjungi terus
teh90blog.com untuk mendapatkan info
terkait alur cerita film lainnya.
Terima kasih.
0 Response to "Ulas alur dan Review Film Assassin Creed (2016)"
Posting Komentar
*Berkomentarlah sesuai dengan isi postingan