Kisah Hero Alice Mobile Legends, Sang Ratu Penguasa Abyss
07/03/23
0 Komen
Potensi yang terkandung dalam umat manusia juga merupakan gabungan dari
kedua unsur tersebut yang akhirnya membuat manusia banyak dikenal sebagai
makhluk yang baik sekaligus jahat. Manusia dapat mengorbankan hidup mereka
demi keadilan, tetapi juga dapat mengkhianati temannya untuk keinginan
mereka sendiri.
Walaupun begitu, kerja keras yang diberikan oleh manusia di seluruh penjuru
dunia mampu membuat sejarah mereka sendiri. Manusia cenderung melakukan
pertempuran untuk mendapatkan kepercayaan satu sama lain, serta memperluas
area kekuasaan dan pengaruhnya.
Setelah perkembangan selama lebih dari satu abad, terdapat sebuah keluarga
yang dikenal paling berkuasa dan paling kaya dari seluruh umat manusia di
dunia. Keluarga itu bernama Antalus, dengan Braun sebagai kepala keluarga.
Braun memiliki 3 orang anak, yang paling bungsu bernama Alice, sejak kecil
Alice diperlakukan berbeda dari anak Braun lainnya, karena ia bukanlah
keturunan asli dari keluarga Antalus. Banyak orang menganggap bahwa Alice
merupakan anak yang tidak sah dan tidak layak untuk tinggal di keluarga
tersebut. Oleh karena itulah, orang-orang selalu mengabaikan Alice dan tidak
ada seorang pun yang mau berteman dengannya.
Lingkungannya yang terlalu buruk membuat Alice tumbuh menjadi gadis yang
pendendam. Kegelapan terus menyebar dalam hatinya sampai tak ada lagi
satupun nilai kebaikan yang dapat diingatnya. Alice membenci semua orang
disekitarnya, membenci dewa munafik yang dipercayai oleh keluarganya,
membiarkan kegelapan terus menggerogoti tubuhnya.
Suatu hari, para prajurit yang kembali dari medan perang berkelahi untuk
merebut hasil jarahan dan membaginya seperti biasa. Alice melihatnya dari
tempat yang tak begitu jatuh dengan tatapan dingin.
"Mengapa kalian membawa kembali sampah seperti ini? Benda ini sangat merusak
pandanganku." Seseorang berkata demikian sambil melemparkan sebuah manik ke
tanah.
Alice melihat ke arah manik tersebut, sekilas dalam pandangan Alice,
terlihat bahwa manik itu sangat indah dengan warna merah mawar yang bersinar
mengelilinya. Banda itu sama sekali bukan seperti sampah bagi Alice, tidak
seperti kata orang itu yang menganggap bahwa manik tersebut kusam dan tak
berharga sedikitpun.
Setelah orang-orang mulai pergi, Alice kemudian menghampiri manik itu dan
berniat untuk mengambilnya sebagai koleksi. Secara ajaib, ketika Alice
menyentuhnya, sebuah suara aneh mulai masuk ke kepalanya. Suara itu
terdengar sangat berat sekali dan menyeramkan, seperti layaknya suara iblis.
"Serahkan jiwamu, Alice. Terima kekuatan kami dan kamu akan memperoleh semua
yang kamu inginkan." Kalimat itu berulang kali masuk ke kepala Alice yang
seketika membuatnya diam tak bergeming sedikitpun.
"Jika aku memperoleh semua yang aku inginkan, lalu apa yang kau inginkan
dariku sebagai imbalannya?" Jawab Alice dengan suaranya yang lirih. Alice
masih tak yakin suara siapa yang dia dengarkan saat itu, yang jelas suaranya
tampak memiliki kekuatan yang sangat besar di dalamnya.
"Sangat sederhana, yang kuinginkan hanyalah keyakinan dan kepercayaan
keluargamu. Tinggalkan Lord of Light dan terjun ke dalam
Abyss." Begitulah suara terakhir yang masuk ke kepala Alice, sebelum
akhirnya Alice menyadari bahwa daritadi dia hanyalah diam mematung di tempat
dia menemukan manik yang kini ada di genggamannya.
Alice masih belum mengerti apakah kejadian yang baru saja dia alami adalah
nyata, namun dia masih memikirkan penawaran dari iblis tersebut yang hanya
meminta sebuah kepercayaan darinya.
Kepercayaan bukanlah masalah besar untuk Alice, tetapi dia mengingat janji
yang selalu akan dia utarakan setiap kali dia memberikan persembahan.
"Cahaya suci yang tidak pernah padam akan menghukum seluruh pengkhianat."
Janji tersebut sudah tertanam ke diri Alice sejak kecil, dia percaya bahwa
janji tersebut benar adanya, walaupun sampai saat ini dia tidak tahu apa
maksud dari hukuman yang dimaksud.
Ketika Alice masih memikirkannya, kakak dari Alice, Simon, mulai
menghampirinya. Dia menghampiri Alice dan mendorongnya dengan kasar hingga
terjatuh.
"Kau, kau orang yang tidak berguna. Apa yang sedang kau lakukan disini?"
Teriak Simon melihat Alice telah jatuh tersungkur di hadapannya.
Melihat bahwa Alice tidak akan menjawabnya, dia mengambil manik yang sedang
digenggam Alice. Alice berusaha merebutnya kembali, tetapi dia langsung
menendangnya dengan keras.
"Seorang anak yang tidak sah tetaplah menjadi tidak sah, manik yang rusak
ini bahkan tidak cocok untukmu, Alice." Kata Simon.
Dia melihat kembali ke arah Alice, yang belum juga bangkit, dia mendengus
dengan kasar, dan melanjutkan.
"Hmm, kalau dilihat lagi kau sama seperti benda ini, sampah yang tidak
berguna!"
Manik itu dilemparkannya dengan keras ke perut Alice. Tak hanya itu, Simon
kemudian menendangi Alice berkali-kali sampai tubuhnya babak belur.
Rasa sakit yang dirasakan Alice membuat Alice berteriak dengan suara yang
mengerikan. Suara dari Alice itu menarik perhatian semua orang di sekitar.
Banyak orang yang mendatangi Alice, namun tak ada satupun yang berniat untuk
menolongnya. Sebaliknya, mereka malah menertawakan Alice yang masih
ditendangi oleh Simon tanpa kenal ampun.
Gelak tawa memenuhi tempat itu untuk beberapa saat, hingga Alice mulai
merasa kehabisan nafas. Melihat Alice sudah tak mampu bergerak lagi, Simon
langsung meninggalkannya begitu saja. Seluruh orang yang mengerubunginya
sejak tadi juga langsung pergi, tidak peduli seburuk apapun keadaan yang
dialami oleh Alice saat itu.
Setelah semua orang pergi, seluruh penghinaan dan frustasi akhirnya terlepas
pada diri Alice. Dari lubuk hatinya yang paling dalam, dia mencoba
berkomunikasi pada iblis itu tadi lewat Manik yang ada di genggamannya.
"Jika aku berhasil, apakah engkau akan memberikanku cukup kekuatan untuk
menghabisi seluruh nyawa umat manusia?" Tanya Alice.
"Tentu saja, Alice" Jawab Iblis itu dengan yakin.
"Baiklah, maka aku akan berjanji padamu." Alice menyanggupi permintaan Iblis
itu tanpa keraguan sedikitpun.
"Bagus sekali Alice, hahhahahahaha" Tawa jahat Iblis mulai terdengar yang
menandakan bahwa hal yang ia inginkan kini telah tercapai.
Suatu energi yang berpendar menciptakan sebuah tanda hitam di belakang
tangan Alice, dan kemudian menghilang. Dia menyimpan manik itu lagi dan
pergi dengan terhuyung-huyung.
Bertahun-tahun setelahnya, saat Braun sudah lanjut usia, dan penerus
keluarga Antalus belum juga dipilih. Dari kedua anak laki-lakinya, Simon
yang lebih muda adalah sosok yang lebih disukainya. Namun, keputusan itu
pasti tidak akan disetujui oleh anak tertuanya yang bernama Colin. Alice
mengetahui bahwa momen ini adalah cara terbaiknya untuk mengadu domba
keluarga Antalus.
Alice diam-diam memprovokasi kebencian di antara kedua kakak-beradit itu,
dan menggunakan kekuatan ini untuk memisahkan seluruh anggota suku menjadi
dua pihak yang saling bertarung. Di waktu ini, Alice selalu tinggal di sisi
Braun, bermain peran sebagai anak perempuan yang baik, sembari menghasut
Braun bahwa kedua anaknya ingin membunuhnya dan merebut kedudukannya sebagai
kepala keluarga tertinggi.
Tanpa banyak usaha dari Alice, hubungan keluarga antara seorang ayah dengan
kedua anaknya kini mulai hancur akibat perebutan kekuasaan. Colin akhirnya
berhasil membunuh adiknya sendiri, Simon, dan Braun akhirnya mengeksekusi
Colin, karena dia takut bahwa nanti dia yang akan menjadi target pembunuhan
selanjutnya, seperti yang dikatakan oleh Alice.
Setelah Colin meninggal, Braun kemudian jatuh sakit, dan Alice memutuskan
untuk mengambil tanggung jawab sebagai kepala keluarga. Keluarga tersebut
akhirnya benar-benar berada di bawah pengaruh Alice sekarang, dia terus
memperoleh kepercayaan dari sukunya, sebab kesetiaannya pada Braun yang
sangat tinggi. Bahkan, Alice merupakan satu-satunya orang yang dengan tulus
merawat Braun saat jatuh sakit. Walaupun kelakuan Alice saat itu dinilai
sangat baik, namun tanpa disangka hal itu ternyata hanya bagian dari salah
satu rencana jahat yang sudah direncanakan oleh Alice sejak awal.
Alice memang sengaja berperilaku baik kepada Braun untuk mendapatkan posisi
sebagai kepala keluarga Antalus, sekaligus dapat membunuh Braun di saat yang
tepat. Dan benar saja, saat Braun telah mulai sekarat akibat penyakitnya
yang tak kunjung sembuh, Alice diam-diam mulai meracuni makanan Braun dan
membunuhnya.
Saat upacara pemakaman Braun selesai, banyak anggota keluarga Antalus mulai
menganggap bahwa keluarga mereka telah diabaikan
Lord of Light. Mereka telah bertarung untuk Lord of Light selama banyak generasi, tetapi selama ini dia tak pernah memberkati
mereka.
Hari demi hari, semakin banyak sekutu meninggalkan keluarga Antalus, tidak
memperdulikan sedikit pun persahabatan di masa lalu. Orang-orang dari
keluarga Antalus akhirnya mulai marah, namun mereka tidak dapat melakukan
apa-apa lagi selain pasrah. Di dalam situasi tersebut, Alice mulai menyuruh
orang-orang ke altar, menuntut Lord of Light yang sejak dulu tidak
melakukan apa-apa untuk keluarganya. benda-benda suci mulai dilemparkan ke
tanah dengan marah, dan berniat untuk membalas Lord of Light dengan
perbuatan mereka sendiri.
Di saat dimana benda-benda suci tersebut dihancurkan, sebuah cahaya yang
sangat terang turun dari langit di atas altar tersebut, menembus tubuh dari
seluruh anggota suku, termasuk Alice. Di tengah raungan mereka, sayap
berwarna hitam legam bercampur dengan darah tumbuh dari badan mereka, dan
taring yang tajam tumbuh dari mulut mereka. Alice mulai menyadari bahwa ini
adalah hukuman yang disebutkan dalam sumpahnya dulu, hukuman itu berupa
kutukan yang tidak dapat dihapus. Mulai dari saat itu, mereka akan menjadi
monster yang tidak akan dapat melihat sinar matahari lagi.
Setelah cahaya itu pudar, tangan-tangan iblis yang bersimpah darah muncul
dari permukaan tanah. Dengan menyentuh mereka, anggota keluarga Antalus
diberikan hadiah yang dinamakan Eternal Life dari Abyss. Alice
juga menerima hadiah dari iblis tersebut, sebuah hadiah kekuatan yang dapat
mengambil nyawa.
Ketika semuanya mulai gelap, mereka mulai menyadari dengan adanya kutukan
tersebut, mereka tidak akan lagi diterima di dunia ini. Di bawah bimbingan
iblis tersebut, Alice memimpin sukunya untuk menyembah dan mengikuti
Lord of the Abyss. Keluarga Antalus kini hilang dari dunia untuk
selamanya. Sebagai gantinya, terdapat ras yang dinamakan dengan
Blood Demon dengan Alice yang menjadi ratunya. Mereka berkeliaran
untuk mencari pelayan yang mau mengikuti Abyss dan menghancurkan kerajaan
Lord of Light yang tersisa.
~tamat.~
AMANAT CERITA
Salah satu pesan yang dapat kita ambil dari kisah Alice diatas adalah jangan
sekali-sekali melakukan tindakan bullying terhadap teman ataupun
orang lain. Hal itu dikarenakan tindakan bullying dapat menghancurkan
mental seseorang dan membuat orang itu memiliki sikap pendendam, sama
layaknya Alice yang sejak kecil telah dikucilkan, diabaikan, hingga akhirnya
dia memilih untuk berjalan di jalan kegelapan dan bergabung dengan iblis
untuk membalas semua perlakuan yang dia rasakan selama ini.
KATA - KATA ALICE
My kiss grants you immortality or death
Ciumanku dapat memberikanmu keabadian ataupun kematian
Listen, your heart is beating for me
Dengar, hatimu berdetak untukku
Look, even your blood can't wait to escape from you
Lihat, bahkan darahmu ingin keluar dari tubuhmu
Keep it authentic, drink directly from the neck
Pertahankan keindahannya, minum langsung dari lehernya
Only a dead body does not betray
Hanya mayat yang tidak dapat berkhianat
Darkness, is closing in on the empire
Kegelapan telah mendekat ke kekaisaran
Kneel and offer your life to me
Berlutut dan serahkan hidupmu padaku
Enjoy your last moments, your end nears
Nikmati momen terakhirmu, kematianmu sudah dekat
I will drain every drop of blood from your body
Aku akan menguras setiap tetes darah dari tubuhmu
Look at me darling, am I that hideous?
Lihat aku sayang, apakah aku terlihat begitu mengerikan?
Are you lost, little lamb?
Apakah kamu tersesat, domba kecil?
Isn't it fun to tease those hopeful minds?
Bukankah ini menyenangkan untuk menggoda pikiran yang penuh dengan
harapan?
You should return my favor with blood
Kau harus membalas budiku dengan darah
Ultimate
More blood empowers me
Lebih banyak darah semakin memberdayakanku
Death
So.... Death catches up
Jadi.... Kematian telah mengejarku
***
Itulah kisah dari hero Alice Mobile Legends. Jika
mungkin ada tambahan dari kalian silahkan tulis saja di kolom
komentar.
Jangan lupa kunjungi terus teh90blog untuk mendapatkan kisah hero Mobile Legends lainnya.
Terima kasih
0 Response to "Kisah Hero Alice Mobile Legends, Sang Ratu Penguasa Abyss"
Posting Komentar
*Berkomentarlah sesuai dengan isi postingan